Menyambut Mahasiswa Baru Angkatan 2020
Bulaksumur, 11 September 2020
Sejarah
Silakan baca di sini.
Visi-Misi
Silakan baca di sini.
Organisasi
Departemen Arkeologi menyelenggarakan Program Studi (Prodi) S1 Arkeologi dan S2 Magister Arkeologi. Bersama dengan departemen lain di FIB, Departemen Arkeologi juga menyelenggarakan Program Studi S1 Pariwisata dan Program Studi S3 Ilmu-Ilmu Humaniora.
Departemen dikelola oleh Ketua dan Sekretaris Departemen, dibantu seorang tenaga administrasi. Masing-masing prodi memiliki ketua prodi dan sekretaris prodi.
Staf
Pada tahun 2020 ini terdapat 17 orang dosen tetap di Departemen Arkeologi FIB UGM, 7 bergelar doktor, 6 kandidat doktor, serta 4 master. Terdapat juga beberapa dosen dari luar Prodi yang mengampu mata kuliah tertentu seperti mata kuliah wajib Fakultas atau Universitas.
Daftar pengajar dengan tautan ke acadstaff.ugm.ac.id dapat dilihat di sini.
Staf Administrasi: Ngamiludin, A.Md.
Pembelajaran
Kegiatan di Departemen Arkeologi terfokus pada tiga hal yang disebut sebagai Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Tiga hal ini tidak terpisah dan saling berkait. Penelitian digunakan untuk mendukung pengajaran dan pengabdian, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, sebenarnya aspek pendidikan terkandung pula oleh dua dharma yang lain.
Berkait dengan hal itu, pembelajaran di Departemen Arkeologi dilakukan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, kurikuler (dinyatakan dalam kurikulum) maupun non-kurikuler (dengan berbagai kegiatan di luar perkuliahan).
Beberapa materi yang khas dipelajari di Prodi Arkeologi adalah sebagai berikut.
- Ekskavasi arkeologis
- Survei dan observasi arkeologis
- Membuat dan membaca peta
- Membaca prasasti dan naskah
- Penelitian/praktikum analisis di laboratorium
- Survei dan observasi sosial
- Perencanaan dan pelaksanaan program publik
- Perencanaan dan pelaksanaan pameran
- Workshop/praktikum konservasi
Kegiatan dilakukan dengan sistem klasikal (tatap muka di kelas luring atau sekarang juga daring), kuliah dan praktik lapangan, workshop dengan narasumber ahli dan praktisi, seminar, kuliah umum.
Mata kuliah
Daftar mata kuliah dapat dilihat di sini.
Catatan:
- Dalam sistem Kampus Merdeka, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah pilihan di luar yang disediakan oleh Prodi.
- Silakan memeriksa Panduan Akademik
- Lebih rinci tentang perkuliahan akan disampaikan tersendiri setelah materi pengenalan Departemen.
Kemahasiswaan
Himpunan mahasiswa prodi Arkeologi adalah Hima, yaitu Himpunan Mahasiswa Arkeologi. Organisasi ini menyelenggarakan kegiatan untuk mahasiswa dengan sepengetahuan Departemen. Departemen menempatkan pembimbing dan memberi bantuan pendanaan.
Mahasiswa mengadakan kegiatan seperti selam dan ekspedisi. Salah satu di antaranya adalah ekspedisi ke Pulau Sangihe di Sulawesi Utara (“UGM Maritime Culture Expedition 2017”).
Tentang Himpunan Mahasiswa Arkeologi, dapat dibaca di sini.
Prestasi mahasiswa antara lain adalah:
-
- Medali perunggu kategori Poster dan Presentasi, pada Pimnas ke-32 tahun 2019 di Denpasar, atas karya “Nirbana: Sistem Identifikasi Relief (SIRel) Sebagai Upaya Penanaman Nilai Luhur Bangsa Indonesia”, atas nama Rachmat Krismono (Arkeologi FIB), Assajie Satyananda (Arkeologi FIB), dan M. Taufiqurahman (Elins FMIPA). Tentang prestasi ini dapat dibaca di sini.
Sebelumnya juga pernah diraih predikat Penyaji Terbaik, yaitu pada Pimnas ke-23 tahun 2010 di Denpasar. Pretasi tersebut atas nama Ari Hendra Lukmana dkk, dengan karya berjudul “Humanisasi Candi: Model Pengembangan Situs Candi Pustakasala Di Komplek Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia”. Berita dapat dibaca di sini. Saat ini (tahun 2020) telah lolos lima proposal dari mahasiswa Arkeologi untuk didanai mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa.
- Duta Museum DIY 2020, diraih oleh Febriska Noor Fitriana, mahasiswa angkatan 2017. Berita dapat dibaca di sini
Departemen juga mendukung kegiatan mahasiswa dengan memberikan bantuan mobilitas mahasiswa yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan workshop, kompetisi, atau seminar baik di dalam maupun luar negeri.
Alumni dan peluang kerja
Terdapat hampir seribu orang alumnus yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia, juga ke luar negeri. Keluarga alumni Departemen Arkeologi bernama “Swakulagotra”, mengadakan temu alumni biasanya bersamaan dengan perayaan lustrum Arkeologi.
Profil lulusan: peneliti arkeologi, akademisi, tenaga ahli pelestarian cagar budaya, tenaga teknis museum, arkeopreneur, jurnalis, dan administrator pengelolaan cagar budaya.
Bidang pekerjaan yang diarah untuk lulusan antara lain adalah:
- Instansi pemerintah (terkait dengan bidang arkeologi, kebudayaan, museum, dan pariwisata)
- Lembaga-lembaga publik (pers, LSM, konsultan lingkungan budaya, wiraswasta).
Lembaga asuhan
Departemen Arkeologi memiliki dua lembaga asuhan, yaitu lembaga di bawah Fakultas namun dalam pengelolaannya diamanatkan kepada Departemen. Dua lembaga tersebut adalah Mandala Majapahit dan Museum UGM.
Mandala Majapahit
Terletak di lingkungan FIB UGM, tepatnya di lantai 1 Gedung Margono. Mandala Majapahit merupakan corner atau ruang untuk mempelajari tinggalan budaya Majapahit melalui literatur yang tersedia atau pameran yang dibuat di tempat tersebut. Ruang tersebut juga dapat digunakan oleh mahasiswa untuk berdiskusi.
Tentang Mandala Majapahit dapat dibaca di sini.
Museum UGM
Terletak di kompleks perumahan dosen Bulaksumur, museum ini merupakan museum sejarah UGM yang digunakan untuk menyimpan objek tertentu untuk mewariskan nilai-nilai ke-UGM-an.
Tentang Museum UGM dapat dibaca di sini.
Keren nih, prodi impianku 🤩🤩 setelah aku lulus SMA aku pengin banget belajar arkeologi terus bekerja menjadi peneliti Arkeolog di instasi pemerintah termasuk Karangsambung Karangbolong geopark. Saat aku kelas X dulu aku sedang mencari prodi yang cocok denganku, hingga pada suatu saat aku melihat review jurusan Arkeologi di YouTube, sejak saat itu aku menjadi terobsesi dengan arkeologi karena ternyata sejak kecil aku memang suka sesuatu yang bersifat petualangan dan menjelajahi tempat baru, saat kecil aku sangat suka menonton Dora the Explorer, dan saat awal masuk kelas X aku menonton film Dora and the lost city of gold, setelah aku tahu apa itu prodi arkeologi aku putuskan bahwa aku ingin menjadi peneliti Arkeolog seperti Dora. Aku juga adalah seorang anak desa dan kedua orang tuaku adalah petani, sejak kecil aku suka pergi ke hutan atau ke sawah dengan orang tuaku dan menikmati alam di sana. Saat kelas X aku juga sangat suka pelajaran sejarah di semester pertama tentang manusia purba, saat mengetahui bahwa ada banyak manusia purba di Indonesia dan dianggap pentingnya Indonesia di dunia antropologi (setelah aku menonton konten video dokumenter di YouTube) aku menjadi sangat suka menonton video tentang arkeologi, antropologi, dinosaurus, dan paleontologi di YouTube. Di akhir kelas X kemarin, aku dan temanku Yusi setelah pulang sekolah (gasik karena cuma jalan sehat mendekati liburan semester) kita pergi ke Expo KIE di Kebumen, di sana ada exhibition Karangsambung geopark dan aku tertarik melihat batuan batuan yang dipajang, aku menjadi tahu sekilas serta mendapat brosur di sana, saat itu karena cuma mampir sebentar aku tidak terlalu banyak tahu tentang Karangsambung geopark, setelah itu di rumah aku pun mencari tahu tentang Karangsambung geopark di YouTube. Aku merasa takjub setelah mengetahui bahwa ternyata Karangsambung dulunya adalah dataran lautan yang tersingkap dan memiliki batuan yang sangat tua dan sangat lengkap di seluruh Asia tenggara. Aku merasa beruntung dan merupakan sebuah kebetulan Karangsambung geopark ternyata lumayan dekat dan ternyata berada di belakang gunung pranji, gunung yang terlihat dari rumahku. Aku sangat ingin pergi berkunjung ke Karangsambung geopark, karena aku belum pernah berkunjung ke sana. Sekarang aku kelas XI, kemarin saat aku pelajaran kelas geografi, bu guru memberikan tugas untuk mengobservasi tempat pariwisata yang ada. Aku pun seketika mengusulkan Karangsambung geopark, setelah mencari lebih dalam di artikel aku mengetahui bahwa kawasan Karangsambung geopark ternyata ada di 12 kecamatan dan 117 desa, aku mencari cari daftar kecamatan dan desa tersebut di Google namun tidak ketemu. Lalu aku pun mencari di peta kawasan Karangsambung geopark, aku terkejut dan merasa sangat senang karena ternyata rumahku (Pandansari) dan tempat sekolahku berada dan kawasan rumahku ternyata bagian dari Karangsambung geopark. Jadi ternyata selama ini Karangsambung geopark yang ingin aku kunjungi ternyata adalah rumahku sendiri. Saat mencari cari tahu, ternyata Karangsambung geopark sedang diusulkan menjadi situs yang diakui UNESCO secara global pada bulan Mei 2023 kemarin. Jika Karangsambung geopark berhasil menjadi situs yang diakui oleh UNESCO secara global, maka akan banyak pengunjung mancanegara yang datang untuk belajar batuan 😁. Mulai kemarin aku putuskan bahwa saat aku sudah besar aku ingin bekerja di Karangsambung geopark menjadi seorang peneliti, ataupun tour guide, dan mengembangkan, serta mengabdi kepada rumah tanah air. Akhir pekan besok aku dan temanku Yusi berdedikasi pergi berlibur ke Karangsambung geopark 🫣🫣, tidak tahu jadi atau tidak. Aku pun suka dengan budaya dan alam serta flora dan fauna yang ada. Saat P5 kelas X kemarin aku belajar dan mengajarkan Cepetan, dan karawitan. Ternyata Kebumen dilimpahi budaya seperti alas Cepetan di Watulawang dan ada punden berundak di situ serta banyaknya budaya di sekitar desaku seperti janengan, dan sanggar ebleg. Saat dulu aku mengikuti pawai kataman di condongcampur aku melewati hutan di condong saat itu aku melihat banyak pohon pohon yang tinggi dan asri, rumah tradisional yang berjauhan, dan saat itu aku melihat seekor burung yang sangat indah di hutan. Jadi aku putuskan saat kelas XII aku akan mengambil prodi Arkeologi di PTN FIB UGM, setelah itu aku akan bekerja di instansi pemerintah termasuk Karangsambung geopark yang ada di kawasan rumahku. 😜😜😜 Sukses selalu Arkeologi FIB UGM!!