Departemen Arkeologi FIB UGM menggelar kegiatan diskusi dengan tema Menghargai Pusaka Leluhur pada Senin, 7 Oktober 2024 di Auditorium Soegondo FIB UGM. Narasumber pada acara ini adalah Ir. Salim Lee, A.Arch., peneliti yang berasal dari Yayasan Dharmamega Bumi Borobudur. Kegiatan diskusi tersebut dihadiri oleh mahasiswa dan dosen beserta alumni Departemen Arkeologi UGM. Acara dibuka oleh Dr. Mimi Savitri, M.A., selaku Wakil Dekan FIB UGM sekaligus Dosen Departemen Arkeologi UGM.
“Kami merasa mendapat kehormatan yang luar biasa dari Yayasan Dharmamega Bumi Borobudur atas kehadirannya dalam rangka memperingati hari ulang tahun Arkeologi. Candi-candi yang berafiliasi atau yang beragama Budhha itu akan menjadi inspirasi juga mencerahkan bagi kita semua,” papar Dr. Mimi.
Dengan mengangkat tema Menghargai Pusaka Leluhur, beberapa sasaran yang diharapkan antara lain yaitu mendapatkan inspirasi mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh Ir. Salim dengan beberapa sub topik seperti Borobudur dalam konteks sejarah dunia dan Nusantara, Borobudur sebagai rekaman zaman dan kompedium pengetahuan, Borobudur sebagai piwulang etika, dan spiritualitas, dan Borobudur sebagai perwujudan nilai kebudayaan dan peradaban agung Nusantara.
“Ini adalah candi-candi Buddhis yang dibangun di sekitar Borobudur pada masa yang kurang lebih sama. Biasanya, candi-candi memanjang, Borobudur mendatar. Candi-candi lainnya memiliki ruang untuk puja atau ruang. Borobudur tidak ada. Borobudur ini lain sekali. Borobudur dibangun seperti galeri di mana yang mendesain Borobudur ini ingin memaparkan teks-teks Budhhis secara berurutan dari yang paling bawah sampai ke atas termasuk stupa-stupanya,” papar Ir. Salim.
Kegiatan diskusi tersebut turut memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mendapatkan wawasan khususnya mengenai wawasan terkait candi beraliran Buddha terkhusus Candi Borobudur dan mengajak mahasiswa untuk dapat berpikir kritis sehingga dapat merumuskan inovasi dan solusi terkait masalah yang ada.
Departemen Arkeologi FIB UGM turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui kegiatan diskusi tersebut pada nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan membuka kesempatan pada mahasiswa, dosen, dan alumni dalam mendapatkan wawasan terkait candi-candi Budhha terkhususnya Candi Borobudur.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Departemen Arkeologi UGM
Editor: Sektiadi