Ulva Yunira dan Corinthia Gracia Maharani, mahasiswa Arkeologi UGM sukses meraih penghargaan gagasan inovatif melalui karyanya di ajang Borobudur Youth Engange Camp 2024 yang diselenggarakan oleh UNESCO. Kegiatan tersebut diselenggarakan bulan Oktober 2024 lalu di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur. Dalam kegiatan tersebut, Ulva dan Corin berhasil masuk ke tahap presentasi 15 peserta terbaik di hadapan para juri setelah melewati berbagai seleksi hingga meraih penghargaan di akhir pengumuman kompetisi dengan membawa dana hibah sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Dalam hal ini, kemampuan kedua mahasiswa tersebut diakui dari cara mengemas ide, menyampaikan gagasan, dan peluang implementasi ke depan di hadapan para juri.
“Pimpah, atau Pisang Rempah khas Borobudur, merupakan sebuah gagasan wirausaha camilan yang nikmat dan sehat. Pimpah memadukan unsur-unsur unggulan wilayah Borobudur seperti pisang, gula jawa, rempah, serta inspirasi yang diambil dari relief Candi Borobudur yang bertema pisang,” papar Corin selaku perwakilan kelompok.
Corin juga menambahkan bahwa Pimpah memiliki program pendampingan utama, yakni menyediakan ide wirausaha dan workshop pembuatan produk, desain, serta pemasaran untuk melengkapi keterampilan masyarakat. Selain itu, Pimpah juga memiliki visi untuk mendorong wisata gastronomi di wilayah Borobudur dan sekitarnya.
Dalam hal ini, Corin turut berharap agar tumbuhnya kemandirian ekonomi bagi masyarakat Borobudur serta pengelolaan sumber daya lokal yang berkelanjutan melalui gagasan Pimpah yang dibuatnya bersama timnya.
Kreativitas dalam berinovasi Ulva dan Corin hingga meraih prestasi di bidang gagasan inovatif menjadi cerminan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs di bidang Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, di bidang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui gagasan inovatif yang dihasilkan, serta di bidang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya. Melalui minat dan bakat yang dimiliki, diharapkan mahasiswa akan terus belajar serta menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Borobudur Youth Engange Camp
Editor: Sektiadi