Geliat Sony Saifuddin dalam meramaikan museum sebagai wahana edukasi dan wisata terekam jelas di beragam agenda yang sudah terlaksana seperti peringatan Hari Museum Indonesia 2024 di Museum Kotagede dan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 di Museum Pleret. Saat ini, pria yang pernah menyelesaikan studi di Departemen Arkeologi UGM pada tahun 1997 tersebut dipercaya untuk memimpin 2 museum yaitu Museum Kotagede dan Museum Pleret sekaligus diamanahi sebagai Kepala Seksi Permuseuman Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelumnya, Sony menjadi pamong budaya di bidang permuseuman Museum Sonobudoyo.
“Momen menarik itu adalah saat mengantar Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) sampai ke Jakarta dan alhamdulillah sampai Juara 3 tingkat nasional,” kenang Sony saat ditanya momen menari selama bekerja sebagai Kasi Permuseuman.
Di balik kemenangan tim delegasi dari Yogyakarta dalam ajang Lomba Cerdas Cermat Museum, Sony menyampaikan bahwa dirinya terlibat dalam proses penyiapan peserta seperti pembinaan dan pelatihan peserta yang dalam hal ini juga terlibat beberapa alumni dari Departemen Arkeologi UGM lainnya. Beragam kegiatan yang dilakukan seperti pembekalan materi dan pelatihan mental untuk menghadapi babak perebutan juara di tingkat nasional.
Sony kembali mengenang momen saat abhiseka yang dilaksanakan di Temanggung. Saat itu, dirinya cukup merasa tertantang karena harus berjalan di kegelapan malam dan di tengah hujan pada kawasan perkuburan. Namun, momen tersebut justru menjadi momen tak terlupakan bagi dirinya di tengah momen lainnya seperti kuliah lapangan dan kebersamaan bersama dosen dan teman-temannya.
“Kita perlu mengupdate ilmu tentang arkeologi itu sendiri karena jaman sekarang sudah pakai AI gitu. Ilmu kita kan merekonstruksi masa lalu, bisa bermanfaat seperti untuk menafsirkan masa lalu. Tetapi kita harus tetap kritisi ya karena semakin minim bukti semakin banyak penafsiran-penafsiran itu sendiri. Untuk adik-adik ya sinau sing tenanan (belajar yang serius) karena itu tadi tantangannya teknologi,” papar Sony.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Febriska Noor Fitriana
Editor: Sektiadi